Gagal Install Aplikasi Baru
Nah yang satu ini mungkin saja kamu alami. Mungkin saja kamu sedang membutuhkan suatu aplikasi tertentu dan ingin menginstalnya di ponselmu. Namun sayangnya proses tersebut gagal. Ini juga jadi pertanda kalau eMMC pada ponselmu sudah mulai melemah bahkan rusak.
Padahal aplikasi yang terinstal hanya sedikit, penggunaan RAM juga normal, namun ponsel sering mengalami hang yang tidak jelas. Jika sudah demikian, bisa dikatakan bahwa eMMC ponselmu sudah mulai rusak.
Masih berkaitan dengan ponsel yang hang, terkadang setelah ponsel hang maka ponsel akan reboot sendiri. Jika ponselmu terlalu sering reboot sendiri, berarti eMMC ponsemu memang sudah rusak.
Harga lebih murah dibanding SSD
Salah satu alasan utama mengapa laptop dengan penyimpanan eMMC menjadi pilihan populer karena harganya terjangkau. eMMC storage dibanderol di harga yang jauh lebih murah per gigabyte dibandingkan dengan solid-state drive (SSD). Harganya yang murah ini memungkinkan produsen menawarkan laptop yang menggunakan penyimpanan eMMC dengan harga lebih rendah.
Tak ayal eMMC jadi pilihan menarik bagi pembeli yang perlu laptop dengan budget terbatas. Namun, karena harganya murah, performa dan ukuran penyimpanan yang ditawarkan juga sesuai dengan harga. Umumnya, eMMC diproduksi dengan ukuran 32GB, 64GB, dan 128GB yang tergolong kecil. Oleh karena itu, jika budget kamu terbatas dan berencana menggunakan laptop untuk tugas-tugas ringan, seperti browsing, berkirim email, atau menikmati media streaming, laptop dengan penyimpanan eMMC tergolong sebagai pilihan tepat.
Baca Juga: 5 Keunggulan SSD Dibanding HDD, Lebih Cepat dan Minim Panas?
Mempunyai form factor kecil dan durabilitas tinggi
Keuntungan lain dari eMMC storage adalah faktor bentuknya yang kecil. Modul eMMC kompak dan tidak makan banyak tempat di dalam motherboard laptop sehingga memungkinkan desain yang lebih tipis dan ringan. Hal ini menjadikan laptop dengan penyimpanan eMMC lebih portabel bagi kamu yang lebih suka bekerja di luar rumah. Namun, penting untuk diingat bahwa penyimpanan eMMC juga mempunyai beberapa keterbatasan. Chip memori dalam eMMC cenderung memiliki kualitas lebih rendah dibandingkan SSD. Performanya juga akan menurun seiring waktu.
Meski penyimpanan eMMC mungkin tidak akan rusak dalam waktu 1 atau 2 tahun, ada baiknya mempertimbangkan bahwa hardware laptop kemungkinan besar akan mengalami penurunan kinerja sebelum penyimpanan eMMC akhirnya mati. Selain itu, penyimpanan eMMC tidak secepat SSD dan umumnya sudah ditanam pada motherboard sehingga tidak bisa di-upgrade seperti SSD atau HDD. Jika memerlukan penyimpanan berkinerja tinggi untuk kegiatan seperti mengedit video, bermain game, atau menjalankan aplikasi yang membutuhkan sumber daya banyak, laptop dengan penyimpanan eMMC bukan pilihan terbaik.
Baca Juga: 7 Cara Merawat Hard Disk Eksternal Agar Gak Mudah Rusak
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Proses Factory Reset Selalu Gagal
Salah satu tanda eMMC yang sudah mulai rusak adalah proses factory reset atau resep ponsel kembali ke pengaturan pabrik selalu gagal atau tidak berhasil. Mungkin ada kalanya kamu berhasil mereset ponselmu, bahkan pada layar menampilkan proses reset telah 100% selesai. Namun ketika ponselmu menyala kembali, kondisinya tidak berubah atau tidak terjadi apa-apa.
Storage atau tempat penyimpanan merupakan salah satu bagian penting dalam sebuat laptop, tablet ataupun smartphone. Mulai dari sistem operasi hingga koleksi foto para platelet tersimpan disini. Tempat penyimpanan tersebut bisa berupa Harddisk, SSD, atau eMMC. Perbedaan Harddisk dengan tempat penyimpanan lainnya sudah terlihat jelas, namun bagaimana dengan SSD dengan eMMC?
Jika kamu pernah punya Nokia Symbian generasi awal, kamu pasti tidak asing dengan MMC (Multi Media Card), kartu penyimpanan eksternal yang beberapa generasi selanjutnya lebih kita kenal dengan kartu SD (Secure Digital). MMC masih belum punah, akan tetapi kini lebih sering ditemukan dalam bentuk tertanam/tersolder ke motherboard (embedded). Inilah asal mula dari nama eMMC yaitu embedded multi media card. Penyimpanan eMMC umumnya ditemukan di smartphone, tablet dan laptop murah. eMMC menggunakan NAND flash memory yang sama seperti di flashdrive, kartu SD begitupula SSD.
Meskipun konsepnya sama ada perbedaan menonjol antara eMMC dan SSD. Kecepatan eMMC 5.1 sudah mencapai 400MB/s, setara dengan kecepatan rata-rata SATA SSD. Namun, bukan sekedar kecepatan saja yang mempengaruhi performa. eMMC biasanya beroperasi dengan gerbang memori yang lebih sedikit daripada SSD, artinya keduanya bisa memindah file dengan kecepatan yang sama, tetapi dalam volume yang berbeda. Perbedaan ini akan terlihat saat kamu mengoperasikan banyak file atau software sekaligus. Dimana kamu akan merasakan penurunan kecepatan yang signifikan di eMMC.
Ribet ya? Baik, analogikan saja seperti ini. Ada dua buah jalan. Jalan pertama (eMMC) adalah jalan kecil di pedesaan dengan dua jalur. Jalan kedua (SSD) adalah jalan tol dengan banyak jalur. Jika hanya satu atau dua mobil mungkin bisa sama cepatnya, tapi kalau ada ratusan mobil? Di jalan pertama macet, di jalan kedua masih lancar.
Selain itu, kecepatan baca PCIe SSD terbaru sudah mencapai 3,2GB/s lho. Artinya SSD memiliki potensi kecepatan yang jauh lebih tinggi dari eMMC yang versi paling tingginya mentok di 400MB/s.
Bagaimana denganmu? Apakah kamu pemakai salah satu dari kedua tipe penyimpanan ini? Jika iya, bagikan juga pendapat dan pengalamanmu disini ya!
Tanya aja dulu Kak 🙂 Telepon : (021) 29622646
SMS/WA : Admin 1 : 082123790480 Admin 2 : 089666081897
Email : [email protected]
Konsumsi daya yang irit
eMMC juga memiliki konsumsi daya lebih rendah dibandingkan SSD. Hal ini karena eMMC menggunakan teknologi NAND sehingga cara kerjanya menyerupai SD card dan flash drive USB. Konsumsi daya yang lebih rendah tentunya membuat masa pakai baterai lebih lama. Penyimpanan eMMC juga sering digunakan pada Chromebook ataupun laptop Windows entry-level. Baterai pada laptop tersebut umumnya tidak besar, namun, dikenal tahan lama saat kamu gunakan di luar rumah. Oleh karena itu, laptop dengan penyimpanan eMMC ideal bagi kamu yang pengin perangkatnya bertahan lebih lama tanpa harus membawa charger.
Logo Baterai Tidak Muncul Ketika dicharge
Tanda eMMC rusak lainnya adalah ketika ponsel dalam keadaan mati/off dan hendak di charger, maka tidak muncul logo apa-apa. Biasanya hanya menampilan lampu led, namun proses “naik/turun” pada baterai tidak ada.
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
Saat membeli laptop, salah satu keputusan yang harus kamu ambil adalah memilih jenis penyimpanan yang disertakan. Pilihan yang biasanya disediakan adalah HDD (hard disk drive) atau SSD (solid state drive). Namun, belakangan laptop dengan HDD sudah mulai jarang beredar, salah satu faktornya karena kecepatan read and write yang lambat jika dibandingkan SSD.
SSD memang lebih cepat, namun, harganya masih cenderung tinggi untuk pelajar yang memiliki bujet terbatas. Lalu, apakah ada pilihan lain? Salah satu opsi yang mungkin pernah kamu dengar adalah penyimpanan eMMC. eMMC adalah singkatan dari embedded Multi Media Card. Jenis ini merupakan penyimpanan mirip flash drive yang biasa kamu temukan di laptop bujet, tablet, dan perangkat seluler. Tapi, apakah membeli laptop dengan penyimpanan eMMC worth it? Simak terus inspirasi berikut agar kamu bisa membuat keputusan tepat!